Mudik Lebaran Sebagai Tradisi di Indonesia

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Setiap menjelang hari raya Idul Fitri dan hari besar keagamaan lain khususnya di Indonesia selalu diramaikan dengan fenomena mudik lebaran atau yang biasa disebut pulang kampung. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sudah menjadi tradisi mutlak yang harus dilakukan menjelang lebaran dan hari besar lainnya. Mudik juga sudah menjadi budaya rutin masyarakat di Indonesia karena pada saat mudik tersebut dapat bertemu dengan sanak saudara dan orang tua yang jauh dari perantauan

1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan mudik?
2. Faktor pendorong fenomena mudik terjadi?
3. apa yang menjadi tujuan dan makna mudik?



BAB 2
PEMBAHASAN

Menurut KBBI Mudik berasal dari kata ‘udik’ yang diartikan sebagai sungai yang sebelah atas (arah dekat sumber); (daerah) di hulu sungai. kemudian secara lebih luas lagi ‘udik’ diartikan menjadi desa; dusun; kampung (lawan kota). Dari akar kata ‘udik’ inilah KBBI mendefinisikan ‘mudik’ menjadi (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman) atau lebih luasnya dimaknai pulang ke kampung halaman.
Dahulu antara mudik dan lebaran tidak memiliki kaitan satu sama lain. Dalam bahasa Jawa ngoko, Mudik berarti ‘Mulih dilik’ yang berarti pulang sebentar saja. Namun kini, pengertian Mudik dikaitkan dengan kata ‘Udik’  yang artinya kampung, desa atau lokasi yang menunjukan antonim dari kota. Lantas pengertian ini ditambah menjadi ‘Mulih Udik’ yang artinya kembali ke kampung atau desa saat lebaran.
Orang ‘udik’ itu dulunya adalah sebutan orang betawi untuk pendatang-pendatang yang kebanyakan berasal dari Jawa (sebelah timur Jakarta). Biasanya kaum pendatang yangg kebanyakan dari Jawa itu selalu pulang ke kampung halamannya saat hari raya, bila ada keperluan penting, atau karena pekerjaannya di Jakarta sudah selesai. Dan para pendatang itu menyebut dengan istilah pulang kampung. Jadi itulah yang mungkin menyebabkan ada istilah orang kampung disebut sebagai orang udik. Yaitu karena mereka pergi ke kampung halamannya yang ada di timur (udik).
Tradisi "mudik" pada dasarnya merupakan wujud cinta kampung halaman dimana orang-orang desa yang mengadu nasib merantau jauh ke kota besar kembali ke kampung halaman masing-masing. Banyak di antara mereka telah meraih sukses di ibu kota tetapi mereka tetap ingat kampung halaman atau tempat kelahiran masing-masing hingga menyempatkan mudik.
Yang menjadi faktor terjadinya mudik adalah kengininan para perantau di ibu kota dan kota-kota besar lainnya untuk kembali ke kampung halaman saat hari raya, keinginan untuk berkumpul dan bertemu orang tua dan saudara di kampung halaman, mengikuti tradisi dari tahun ke tahun setiap menjelang lebaran para pendatang di ibu kota selalu pulang ke kampung halaman

Makna Yang dapat diperoleh dari Mudik :
  1. Dengan mudik secara tidak langsung adalah merupakan suatu bentuk bakti seorang anak kepada kedua orang tuanya, sebab walaupun jauh dari orang tua namum seseorang anak akan selalu mengingat untuk bertemu orang tuannya. 
  2. Dengan Mudik anda dapat menunjukkan bahwa bagaimanapun juga yang namanya hubungan keluarga itu tidak akan pernah putus. Mudik adalah salah satu momen yang mana akan mengingatkan  kita bahwa terpisah sejauh apapun yang namanya hubungan keluarga akan terus dibawa, bahkan sampai mati.
  3. Mudik adalah momen yang mengingatkan bahwa kita tidak boleh lupa akan asal-usul kita. tetap kita harus dan wajib mengingat asal-usul kita supaya kita tidak sombong.
  4. Dengan mudik, kita telah menyatukan kebhinekaan sosial, budaya, adat dan istiadat. Saling berbagi kisah dan pengalaman dari daerah rantaunya masing-masing. Saling mencicipi oleh-oleh khas dari daerah rantaunya masing- masing.


BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan

Tradisi mudik memang sudah menjadi agenda tahunan masyarakat indonesia yang dilakukan secara rutin menjelang hari raya lebaran. Secara tidak langsung mudik sudah menjadi kebudayaan masyarakat indonesia karena dilakukan secara turun temurun dan rutin setiap tahun. Bahkan masyarakat Indonesia sendiri banyak yang tidak menyadari bahwa tradisi mudik yang selama ini dilakukan telah manjadi kebuayaan khas dari bangsa indonesia yang tidak dimiliki bangsa laiin. Selain itu tradisi mudik ini merupakan tradisi yang positif dimana kita tidak boleh melupakan kampung halaman kita setelah kita sukses di ibu kota.




Daftar pustaka:
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/06/seputar-pengertian-mudik.html (diakses pada 21 maret 2016)
http://forum.detik.com/fenomena-mudik-di-indonesia-t287165.html (diakses pada 21 maret 2016)
https://www.academia.edu/11383114/Tradisi_mudik_sebagai_struktur_dan_ritus_budaya (diakses pada 21 maret 2016)
http://www.infoyunik.com/2015/07/inilah-awal-mula-tradisi-mudik-lebaran.html (diakses pada 21 maret 2016)
http://www.pekalongankab.go.id/fasilitas-web/artikel/sosial-budaya/1219-penafsiran-mudik-lebaran-dalam-aspek-sosial-budaya-bangsa-indonesia-.html (diakses pada 21 maret 2016)


Comments

  1. Alhamdulillah semoga atas bantuan ki witjaksono terbalaskan melebihi rasa syukur kami saat ini karna bantuan aki sangat berarti bagi keluarga kami di saat kesusahan dengan menanggun 9 anak,kami berprofesi penjual ikan di pasar hutang saya menunpuk di mana-mana sempat terpikir untuk jadikan anak bekerja tki karna keadaan begitu mendesak tapi salah satu anak saya melihat adanya program pesugihan dana gaib tanpa tumbal kami lansung kuatkan niat,Awalnya suami saya meragukan program ini dan melarang untuk mencobanya tapi dari yg saya lihat program ini bergransi hukum,Saya pun tetap menjelaskan suami sampai dia ikut yakin dan alhamdulillah dalam proses 1 hari 1 malam kami bisa menbuktikan bantuan aki melalui dana gaib tanpa tumbal,Bagi saudara-saudaraku yg butuh pertolongan
    silahkan hubungi
    Ki Witjaksono di:0852-2223-1459
    Atau kunjungi website

    Klik-> PESUGIHAN DANA GAIB

    ingat kesempatan tidak akan datang untuk yang kedua kalinya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular post